Tangerang, 18 Juli 2025 – Transformasi digital menjadi elemen kunci dalam memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri manufaktur nasional. Inisiatif ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru, terutama di sektor teknologi dan industri terkait, serta peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, percepatan digitalisasi industri sejalan dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0. “Transformasi digital bukan hanya memperkuat struktur industri dalam negeri, tetapi juga meningkatkan kompetensi tenaga kerja nasional agar lebih siap bersaing secara global,” ujar Agus di Jakarta, Rabu (16/7).
Baca juga: Kolaborasi UKM dan Diaspora untuk Ekspor Produk Indonesia
Sebagai langkah konkret, Kementerian Perindustrian melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) terus mendorong akselerasi adopsi teknologi digital oleh pelaku industri. PIDI 4.0 menjadi fasilitas satu atap yang mengintegrasikan showcase teknologi, pelatihan SDM, layanan konsultasi, hingga pusat kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan penyedia teknologi.
“PIDI 4.0 tidak hanya sebagai etalase teknologi industri, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kapabilitas SDM dan kolaborasi inovasi lintas sektor,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan.
Dalam membangun ekosistem industri 4.0, PIDI 4.0 telah berkolaborasi dengan 64 mitra strategis, termasuk NEC Indonesia. NEC menghadirkan solusi smart manufacturing berbasis data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI), seperti Real Time Monitoring Dashboard, Warehouse Management System, dan Work Process Recognition.
Pada 2025, NEC Indonesia dan BogorTech akan memulai kolaborasi pengembangan teknologi Industrial IoT SmartBox untuk akuisisi dan visualisasi data mesin industri. Kolaborasi ini diharapkan menjawab kebutuhan transformasi industri manufaktur yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca juga: IKM Kriya dan Wastra Perkuat Daya Saing Lewat Kolaborasi
President Director NEC Indonesia, Joji Yamamoto, menyatakan bahwa NEC tertarik bermitra dengan Kemenperin karena kesamaan visi terhadap pentingnya SDM dalam transformasi digital. “Kami percaya bahwa keberhasilan transformasi industri terletak pada kolaborasi dan peningkatan kualitas SDM,” katanya.
NEC juga aktif mengadakan pelatihan industri 4.0, menyelenggarakan event di PIDI 4.0, serta mengikuti pameran berskala nasional dan internasional. Keaktifan ini merupakan bentuk kontribusi dalam menyukseskan agenda Making Indonesia 4.0 melalui pembangunan infrastruktur digital dan penguatan ekosistem inovasi.