86% Konsumen Harap Perusahaan Aktif dalam Isu Iklim dan Sosial

Tangerang, 28 Juni 2025 – Sebuah studi global terbaru yang dilakukan oleh Getty Images mengungkap bahwa mayoritas konsumen global menaruh harapan besar pada perusahaan untuk turut serta dalam mengatasi krisis iklim. Survei yang dilakukan terhadap 5.300 hingga 7.000 responden dari berbagai negara antara Juli 2022 hingga Juli 2024 menunjukkan bahwa 86 persen responden percaya bisnis harus menggunakan sumber daya mereka untuk memperbaiki lingkungan dan masyarakat.

Sebanyak 69 persen konsumen mengatakan perubahan iklim sudah berdampak langsung terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Sementara itu, 82 persen menginginkan perusahaan memiliki pedoman dan praktik keberlanjutan (ESG) yang jelas dan terukur.

Baca juga: Pelaku UMKM Khawatir Pungutan Pajak E-Commerce Hambat Daya Saing

Meski dukungan terhadap aksi keberlanjutan tinggi, sekitar dua dari tiga konsumen mengaku masih meragukan komitmen nyata perusahaan terhadap isu lingkungan. Bahkan, 76 persen menyatakan skeptis terhadap label hijau yang kerap dianggap sebagai taktik pemasaran atau greenwashing.

Laporan juga menyoroti bahwa 75 persen konsumen ingin melihat visual yang realistis tentang bagaimana bisnis dan pemerintah menghadapi perubahan iklim bukan hanya citra ideal atau simbolik. Ini sejalan dengan tren baru yang disebut greenhushing, yakni strategi visualisasi keberlanjutan yang bersifat abstrak tanpa menyampaikan klaim eksplisit.

“Fokus pada keberlanjutan cenderung naik-turun, tergantung pada tekanan publik dan kondisi ekonomi,” ujar Rebecca Swift, Wakil Presiden Senior Kreatif Getty Images.

Laporan Getty Images juga membahas harapan konsumen terhadap kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi perubahan iklim. Sebanyak 83 persen responden optimistis bahwa AI bisa berkontribusi melalui pembelajaran yang dipersonalisasi (43 persen), efisiensi energi (41 persen), dan prediksi iklim (40 persen).

Baca juga: Industri Kertas Andalkan Garam Industri Berkualitas Tinggi

Namun demikian, mereka juga menyoroti dampak lingkungan dari teknologi AI itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan didorong untuk menyampaikan secara jujur dalam komunikasi mereka mengenai penggunaan AI dalam solusi keberlanjutan.

Dalam hal visualisasi, terjadi pergeseran signifikan. Dari yang sebelumnya didominasi citra beruang kutub dan es mencair, kini masyarakat lebih tertarik pada representasi nyata seperti banjir, kebakaran hutan, dan dampak sosial dari krisis iklim. Selain itu, pencarian terhadap kata kunci seperti “konservasi lingkungan” dan “energi terbarukan” juga meningkat, mencerminkan perhatian konsumen yang semakin tajam terhadap isu-isu lingkungan yang lebih spesifik.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img