Tangerang, 23 Juni 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional, khususnya dalam menembus pasar global. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Upacara Pengarahan dan Penerjunan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode II Tahun 2025 di Yogyakarta, Jumat (20/6).
Menurut Mendag, mahasiswa memiliki potensi besar sebagai enabler dan katalisator dalam memperkuat UMKM di daerah. Salah satu bentuk nyata kontribusi tersebut dapat diwujudkan melalui program UMKM BISA Ekspor (UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor). “Mahasiswa bisa membantu mengidentifikasi desa yang siap ekspor dan UMKM berpotensi ekspor. Setelah itu, informasikan kepada kami agar kami carikan pembelinya,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin Pacu Industri Furnitur Lewat Teknologi Baru
Mendag menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan dagang di 33 negara yang siap memfasilitasi pelaku usaha Indonesia. Perwakilan ini akan menghubungkan UMKM dengan calon pembeli internasional melalui kegiatan pitching dan business matching.
Tak hanya pada sektor ekspor, Mendag juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam revitalisasi pasar rakyat melalui gerakan Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMRP). Mahasiswa dapat mendorong modernisasi nonfisik pasar rakyat serta mendukung digitalisasi warung dan toko kelontong. “Pasar rakyat adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dengan semangat dan kreativitas generasi muda, kita bisa memperluas jangkauan produk lokal,” kata Mendag.
Rektor UGM, Ova Emilia, mengapresiasi dukungan Kemendag dalam pelaksanaan KKN kali ini. Ia berharap mahasiswa mampu menjadi agen perubahan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. “Kami meyakini KKN adalah bentuk kontribusi universitas untuk mendukung sektor perdagangan dan pemberdayaan ekonomi lokal,” ujarnya.
KKN-PPM UGM Periode II Tahun 2025 ini akan menerjunkan lebih dari 8.000 mahasiswa ke 122 kabupaten/kota di 35 provinsi. Program ini mengusung tiga fokus utama: onboarding UMKM, digitalisasi warung dan toko kelontong, serta revitalisasi nonfisik pasar rakyat.
Baca juga: PT RRI Dorong Ekspor Mainan Buatan Indonesia
Najwa Tifanna, salah satu mahasiswa peserta KKN, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami antusias untuk membantu UMKM di berbagai wilayah agar bisa berkembang dan berdaya saing global,” tuturnya.
Kolaborasi antara Kemendag dan UGM menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam membangun perekonomian berbasis masyarakat yang inklusif dan berorientasi masa depan.