Kemenperin Percepat Transisi Energi Industri Menuju NZE 2050

Tangerang, 19 Juni 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat komitmen dalam mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam forum 5th Australia – Indonesia Energy Transition Dialogue yang digelar di Jakarta, Selasa (17/6).

Dalam sambutannya, Wamenperin menyampaikan bahwa transisi energi bukan hanya sebuah keharusan untuk menghadapi krisis iklim global, tetapi juga peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Pemerintah Perkuat Industri Nasional Melalui OVNI

“Dialog ini berlangsung pada momentum yang sangat krusial. Bagi Indonesia, transisi energi adalah peluang untuk meningkatkan daya saing sekaligus berkontribusi terhadap solusi iklim global,” ujarnya.

Kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar 17,5%, dengan pertumbuhan industri sebesar 4,31%. Namun, di sisi lain, sektor industri juga menyumbang lebih dari 40% konsumsi energi nasional, menjadikannya sebagai fokus utama dalam agenda transisi energi nasional.

Untuk mendukung target NZE sektor industri pada tahun 2050, Kemenperin telah mencanangkan berbagai strategi, di antaranya:

  • Efisiensi energi melalui audit dan penerapan sistem manajemen energi

  • Pengembangan Standar dan Sertifikasi Industri Hijau

  • Penyusunan Roadmap Dekarbonisasi Industri untuk sembilan subsektor prioritas

  • Pengembangan Kawasan Industri Hijau (Eco-Industrial Parks)

  • Peningkatan kapasitas SDM dalam manajemen energi dan perhitungan emisi

Subsektor prioritas dalam roadmap ini meliputi industri semen, pupuk, logam, pulp dan kertas, kimia, tekstil, keramik dan kaca, makanan dan minuman, serta otomotif.

“Dialog ini adalah jembatan antara kebijakan dan implementasi. Antara praktik industri saat ini dan ekonomi hijau masa depan,” tegas Faisol.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mempercepat investasi hijau, termasuk pengembangan teknologi pemanas bersih, mesin hemat energi, serta sistem manajemen karbon. Selain itu, kolaborasi lintas negara perlu diperkuat melalui peningkatan inovasi, alih teknologi, dan kebijakan insentif seperti fiskal hijau dan standar pengadaan ramah lingkungan.

Baca juga: Industri Sawit Siap Go Digital Bersama Kemenperin

Kemenperin juga berkomitmen terus bekerja sama dengan mitra dari Australia, kementerian/lembaga terkait, dan sektor swasta untuk memastikan sektor industri Indonesia dapat beradaptasi dan unggul dalam era transisi energi global.

“Mari jadikan forum ini sebagai momen refleksi dan aksi nyata menuju transformasi industri hijau Indonesia,” pungkas Faisol Riza.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img