Industri Perhiasan Nasional Naik Kelas Lewat BJF 2025

Tangerang, 17 Juni 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat daya saing industri perhiasan nasional melalui berbagai program strategis. Upaya ini dilakukan agar pelaku industri perhiasan dalam negeri mampu berkembang secara inovatif dan adaptif di tengah persaingan pasar global yang semakin kompetitif.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan bahwa pemerintah telah menjalankan sejumlah program penting untuk mendukung pelaku industri perhiasan. Program tersebut meliputi restrukturisasi mesin dan peralatan guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pelatihan desain untuk peningkatan kompetensi SDM, serta program e-Smart IKM yang mendorong digitalisasi pemasaran bagi industri kecil dan menengah.

Baca juga: Solusi Logistik Ekspor Indonesia Lewat Sistem Multimoda

“Semua program ini dirancang untuk menjadikan industri perhiasan Indonesia lebih tangguh, adaptif, dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Reni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Salah satu bentuk konkret dukungan pemerintah terhadap industri perhiasan adalah kolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) dalam penyelenggaraan Bandung Jewellery Fair (BJF) 2025. Pameran ini berlangsung pada 5–8 Juni 2025 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, dan menjadi ajang strategis bagi pelaku industri untuk memamerkan produk unggulan, menjalin relasi bisnis, serta menyerap inovasi terbaru di sektor perhiasan.

Pada kesempatan itu, Reni memberikan apresiasi kepada APEPI atas konsistensinya dalam menyelenggarakan pameran berskala nasional dan internasional. “Pameran ini menjadi langkah penting untuk memperluas pasar perhiasan nasional dan mendukung pertumbuhan industri berbasis keunggulan lokal,” katanya.

Kemenperin mencatat, nilai ekspor barang perhiasan dan barang berharga Indonesia pada triwulan I tahun 2025 mencapai USD 1,95 juta, meningkat 16,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tren positif ini memperlihatkan potensi besar industri perhiasan nasional di pasar global, apalagi dengan tingginya permintaan akan perhiasan berkelanjutan, teknologi tinggi, dan desain personal.

Baca juga: Kerja Sama Ekspor Mamin RI dan Ritel Gyomu Super Jepang

Direktur Industri Aneka, Reny Meilany, menambahkan bahwa Bandung dipilih sebagai lokasi karena memiliki ekosistem kewirausahaan yang kreatif. “BJF 2025 menjadi wadah penting bagi pelaku industri untuk mengembangkan bisnis, memperluas jaringan, serta meningkatkan daya saing global,” jelasnya.

Melalui ajang seperti Bandung Jewellery Fair 2025, diharapkan industri perhiasan Indonesia dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan dan siap bersaing di pasar internasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img