Tangerang, 23 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia untuk melakukan transformasi digital melalui penerapan prinsip industri 4.0. Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing IKM di tengah dinamika pasar global yang semakin kompleks.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menjelaskan bahwa pemerintah telah melaksanakan berbagai program untuk mendukung digitalisasi IKM, salah satunya melalui program e-Smart IKM. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital pelaku IKM dan mendorong penggunaan teknologi modern dalam proses produksi.
Baca juga: UMY dan UMKM Wujudkan Bisnis Ramah Lingkungan
“Industri 4.0 bukan hanya untuk perusahaan besar. IKM juga bisa menerapkannya secara bertahap, bahkan mulai dari sistem sederhana seperti ERP yang bisa mempercepat pertumbuhan usaha,” kata Reni.
Salah satu contoh nyata keberhasilan transformasi digital adalah IKM Batik Butimo atau CV Batik Teknologi Indonesia yang berlokasi di Yogyakarta. Perusahaan ini mengembangkan mesin CNC untuk produksi batik tulis, yang mampu mempercepat proses klowong dari 2 hari menjadi hanya 3 jam, tanpa menghilangkan unsur tradisional batik.
Pendiri Butimo, Andi Sudiarso, merupakan dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah mengembangkan mesin ini selama 10 tahun. Inovasi ini membuatnya menerima Penghargaan Upakarti 2024 dari Ditjen IKMA.
Selain efisiensi produksi, Batik Butimo juga menghadirkan inovasi dalam layanan konsumen. Lewat website resmi, pelanggan dapat memesan batik, memilih desain, dan memantau progres pengerjaan secara digital. Pendekatan ini menciptakan transparansi dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Tak hanya menjual produk, Butimo juga membina ratusan IKM batik lain melalui pelatihan, konsultasi, jasa klowong, hingga penyewaan mesin batik Tekno. Produk Butimo juga telah memiliki sertifikat TKDN-IK dengan nilai 40 persen, sehingga bisa masuk dalam pengadaan barang pemerintah.
Baca juga: Industri Kopi Tumbuh Pesat Gen Z Jadi Motor Utama
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menegaskan bahwa mesin Butimo bukanlah alat printing, tetapi hanya membantu proses klowong. Pewarnaan dan motif halus tetap dikerjakan secara manual, menjaga nilai seni batik tulis.
Inovasi Batik Butimo bahkan telah dipamerkan di ajang internasional Hannover Messe di Jerman. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat memperkuat budaya, bukan menggantikannya.