Tangerang, 19 Mei 2025 – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Dari sudut kota hingga pelosok desa, UMKM menjadi motor penggerak aktivitas ekonomi rakyat. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat lebih dari 64 juta pelaku UMKM yang menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja dan menyumbang sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut tidak hanya menggambarkan skala kontribusi, tetapi juga menunjukkan betapa UMKM telah menjadi fondasi utama ketahanan ekonomi nasional. UMKM bergerak, ekonomi bangkit menuju Indonesia Emas itulah semangat kolektif yang kini terus digaungkan demi mewujudkan visi Indonesia 2045 yang mandiri, maju, adil, dan makmur.Meski demikian, jalan yang ditempuh UMKM tidak selalu mulus. Di tengah disrupsi digital, perubahan preferensi konsumen, serta ketatnya persaingan pasar, banyak pelaku UMKM yang masih bertumpu pada metode usaha tradisional. Digitalisasi usaha bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Namun tantangannya nyata: keterbatasan akses teknologi, minimnya literasi digital, hingga rendahnya kepercayaan diri dalam memasarkan produk secara daring masih menjadi kendala besar.
Baca juga: FGD Industri Halal Tekankan Kolaborasi Global
Masalah lain yang turut membayangi adalah akses terhadap permodalan dan jaringan usaha. Tidak sedikit UMKM yang kesulitan memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan formal karena kurangnya jaminan, dokumen pendukung, atau riwayat keuangan yang rapi. Di sisi lain, aspek manajerial seperti pencatatan keuangan, strategi pemasaran, hingga perencanaan bisnis juga masih perlu diperkuat. Padahal, semua hal tersebut merupakan fondasi penting untuk mendorong UMKM naik kelas dan menuju Indonesia Emas.
Namun satu hal yang tak dapat diabaikan adalah semangat dan daya tahan pelaku UMKM dalam menghadapi berbagai tantangan. Kita melihat banyak pelaku usaha yang mulai aktif memanfaatkan media sosial, mengikuti pelatihan daring, dan berjejaring antar komunitas. Mereka bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan strategi yang adaptif. Ini menandakan potensi besar yang bisa dikembangkan jika didukung oleh ekosistem yang kolaboratif dan berkelanjutan.
Baca juga: IAIN dan BI Kalteng Bantu UMKM Dapat Sertifikat Halal
Dalam konteks inilah, berbagai inisiatif yang mendorong pertumbuhan UMKM menjadi sangat penting. GeTi Inkubator yang aktif mendampingi pelaku UMKM dalam mengakses pengetahuan, memperkuat branding, serta memanfaatkan teknologi digital. Melalui berbagai program edukatif dan showcase produk, GETI hadir sebagai mitra yang menjembatani pelaku UMKM dengan ekosistem bisnis digital yang lebih luas dan membantu mewujudkan slogan Indonesia Emas.
GETI juga mengajak para pelaku UMKM dari seluruh Indonesia untuk tampil dan memperkenalkan produk unggulannya melalui program UKM Live!, sebuah panggung digital yang didesain untuk promosi, jejaring, dan pembelajaran. Tidak hanya sebagai ajang promosi, UKM Live! Pada YouTube GeTI Media: https://www.youtube.com/@geti_media juga menjadi ruang bertukar ide, inspirasi, dan pengalaman di antara sesama pelaku usaha. Jika Anda adalah pelaku UMKM yang ingin memperluas pasar, memperkuat merek, atau sekadar belajar dari sesama pejuang ekonomi rakyat, inilah saat yang tepat untuk bergabung.Â