Cokelat dari Minyak Sawit Solusi Inovatif UMKM

Tangerang, 05 Mei 2025 – Minyak kelapa sawit terus menjadi komoditas strategis nasional dengan kontribusi signifikan terhadap ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melihat potensi tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar mendorong hilirisasi industri kelapa sawit, termasuk di daerah potensial seperti Sulawesi Selatan.

Data BPS tahun 2024 mencatat luas lahan perkebunan sawit Sulawesi Selatan mencapai 44.014 hektare, dengan total produksi mencapai 112.377 ton CPO (crude palm oil). Hal ini menjadikan provinsi ini sebagai salah satu kandidat kuat untuk pengembangan industri hilir sawit di Kawasan Timur Indonesia.

Baca juga: BIBW 2025 Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

“Potensi besar yang dimiliki Sulawesi Selatan menjadi bagian penting dalam transformasi industri sawit yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5).

Sebagai wujud komitmen terhadap hilirisasi, unit pelaksana teknis di bawah BSKJI, BBSPJIHPMM Makassar, bekerja sama dengan BPDPPKS dan APKASINDO Perjuangan, menggelar lokakarya peningkatan kapasitas UMKM pada 22–24 April 2025. Pelatihan ini difokuskan pada pembuatan produk cokelat berbasis minyak sawit, yang diikuti oleh 30 peserta dari kalangan masyarakat dan pelaku UMKM.

Kepala BBSPJIHPMM Makassar, Shinta Virdhian, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan memberikan keterampilan teknis serta sertifikat kompetensi kepada peserta agar mampu menciptakan produk inovatif dan berdaya saing.

“Kami berkomitmen terus mendukung UMKM melalui pelatihan dan teknologi agar mampu masuk pasar global,” ungkap Shinta.

Sementara itu, Anwar Saddat dari BPDPPKS menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata penyaluran dana pengembangan sawit secara langsung kepada masyarakat, dengan harapan terciptanya produk turunan sawit bernilai tambah.

Sekjen APKASINDO Perjuangan, A. Sulaiman H. Andi Loeloe, turut menyampaikan apresiasinya dan menilai pelatihan ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. “Cokelat berbahan dasar minyak sawit adalah solusi kreatif untuk meningkatkan nilai ekonomi sawit rakyat,” ujarnya.

Baca juga: Desa Keliki Gianyar Menjadi Contoh Global dalam Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Kemenperin optimistis bahwa penguatan industri hilir sawit tidak hanya memperluas pasar domestik dan ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di daerah.

Dengan pelatihan seperti ini, Indonesia semakin mendekati visi industri sawit yang berkelanjutan, inklusif, dan bernilai tambah tinggi berbasis potensi lokal.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img